Dalam pembahasan kali ini adalah topik Abjad, huruf dan Alfabet serta bahasa. Apa perbedaan antara Abjad, huruf dan Alfabet serta bahasa. Jenis huruf ini beda dengan bentuk font. Jenis huruf yang dimaksud adalah jenis huruf Arab, Latin, Kanji (Jepang), Jawa. Khusus huruf Jawa sering disebut oleh orang Indonesia dan Suriname keturunan Jawa-Indonesia dengan istilah Aksara. Dalam pengetahuan umum di Indonesia huruf dan abjad lebih dikenal dengan sebut Alfabert saja.  Orang Indonesia sendiri soda lama mengenal adanya huruf dan abjad. Sejak dulu telah memakai huruf Jawa yang dipakai dalam tulisan di daun lontar atau pelah kayu. Kemudian mengenal huruf latin yang mengacu pada pengertian huruf dan abjad A-Z. Pada masa selanjutnya adalah pengenalan terhadap huruf dan abjad Arab dari para pedang Gujarat dan Persia.

Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Hampir semua tulisan-tulisan Semitik termasuk abjad, misalkan huruf Fenisia, huruf Arab, huruf Ibrani, dan huruf Syriac.

1. Huruf Abjad Arab

Alfabet Arab yang kadang-kadang disebut abjad hija’iyah, berasal dari aksara Aramaik (dari bahasa Syria dan Nabatea), dimana abjad Aram terlihat kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Diantaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Maghribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik dibawah dan satu titik diatasnya. Penggunaan bahasa Arab ada perbedaan di beberapa wilayah di timur tengah khsusnya, namun tidak banyak mempengaruhi pemakainya di seluruh dunia.

2. Huruf Abjad Ibrani

Abjad Ibrani terdiri dari 22 huruf. Abjad Ibrani pada bagan di atas hanya terdiri dari konsonan saja (juga termasuk huruf alef dan ayin). Karena teks Ibrani kuno hanya ditulis dalam bentuk konsonan saja (tanpa vokal), maka pelafalannya didasarkan pada tradisi lisan yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Sistem penulisan vokal baru muncul sekitar tahun 500 M sampai 1000 M.

  1. Huruf Fenisia

Huruf Fenisia berasal dari kira-kira tahun 1000 SM dan merupakan turunan langsung huruf Proto-Sinai. Huruf ini digunakan oleh orang Fenisia untuk menulis bahasa Fenisia, sebuah bahasa Semitik Utara. Abjad-abjad modern yang merupakan turunan huruf Fenisia adalah abjad Yunani, abjad Latin, dan abjad Ibrani. Huruf Fenisia termasuk sebuah abjad. Huruf Fenisia adalah sebuah abjad “gundul”. Dalam huruf Fenisia, vokal tidak dituliskan.Prasasti-prasasti Fenisia ditemukan di seantero Laut Tengah. Situs-situsnya antara lain adalah Byblos (Lebanon) dan Kartago (Tunisia).

4.Huruf Yunani

Secara keseluruhan abjad Yunani berjumlah 24 huruf, yaitu : Alpha, Beta, Gamma, Delta, Episilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, Lambda, Mu, Nu, Xi, Omicron, Phi, Rho, Sigma, Tau, Upsilon, Pi, Chi, Psi dan Omega.  Abjad Yunani diatas  telah digunakan untuk menuliskan bahasa Yunani sejak akhir abad ke-9 SM atau awal abad ke-8 SM.

  1. Huruf Cina

Aksara Tionghoa (漢字) adalah bentuk-bentuk tertulis bahasa Tionghoa, dan dalam jumlah yang lebih kecil; bahasa Jepang dan bahasa Korea (hanya di Korea Selatan). Aksara Tionghoa telah menghilang dari bahasa Vietnam — di saat mereka digunakan hingga abad ke-20 — dan Korea Utara, di saat mereka telah digantikan sepenuhnya oleh Hangul. Aksara Tionghoa disebut hànzì dalam bahasa Mandarin, kanji dalam bahasa Jepang, hanja atau hanmun dalam bahasa Korea, dan Hán tự (juga digunakan dalam tulisan chu nom) dalam bahasa Vietnam.

  1. Huruf Jepang

Huruf hiragana itu adalah huruf standard jepang (kayak abjad di alphabet lah). jadi biasanya pada pemula kalau belajar tulisan, mulai dari hiragana dulu.

  1. Huruf Rusia

Abjad Rusia berasal dari abjad Sirilik yang dimodifikasi. Abjad Rusia berjumlah 33 huruf. Rusia yang dimaksud di sini adalah meliputi daerah di sekitarnya juga. Banyak mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan system politik (kerajaan) daerah masing-masing.

  1. Huruf Korea

Sistem penulisan bahasa Korea yang asli — disebut Hangul — merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara Sino-Korea (Hanja) juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan Hangul, lebih dari 70% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin. Huruf ini dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15, dikenal sebagai Hunmin Jeongeum.

  1. Huruf Thailand

Abjad Thai (bahasa Thai: อักษรไทย, àksŏn thai) digunakan untuk menulis bahasa Thai dan kebanyakan bahasa-bahasa kaum minoriti di Thailand. Abjad ini terdiri daripada 44 huruf konsonan (พยัญชนะ, phayanchaná), 15 tanda vokal (สระ, sàrà) yang membentuk sekurang-kurangnya 28 bentuk vokal, dan empat tanda nada (วรรณยุกต์ / วรรณยุต, wannayúk atau wannayút).

  1. Huruf Jawa

Hanacaraka atau dikenal dengan nama carakan atau cacarakan (bahasa Sunda) adalah aksara turunan aksara Brahmi yang digunakan atau pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Melayu (Pasar), bahasa Sunda, bahasa Bali, dan bahasa Sasak. Bentuk hanacaraka yang sekarang dipakai (modern) sudah tetap sejak masa Kesultanan Mataram (abad ke-17) tetapi bentuk cetaknya baru muncul pada abad ke-19. Aksara ini adalah modifikasi dari aksara Kawi dan merupakan abugida.

11. Huruf Latin

Soda kita yakini bahwa huruf latin adalah huruf yang paling banyak dipakai oleh bangsa di dunia ini. Sampai saat ini masih dianggap yang termudah dan paling digemari orang dalam menggunakan huruf.

Sejarah dan perkembangan huruf Latin atau yang lebih dikenal alfabet.  Alfabet Latin atau Alfabet Romawi adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi untuk menuliskan bahasa Latin kira-kira sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria, sedangkan orang Etruria belajar dari orang Yunani. Alfabet Etruska meru pakan adapatasi dari alfabet Yunani. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari abjad Fenisia, dan abjad Fenisia berasal dari hieroglif Mesir. Walaupun begitu karena keterbatasan bunyi atau vocal dalam huruf latin untuk menggungkapkan bahasa local, maka beberapa Negara mengubah bentuk huruf Latin, dengan mengubah bentuk atau dengan mengabungkan menjadi dwi huruf.

Namun dari daftar di atas tentu masih ada perkembangan dan kemajuan dari jenis huruf dan abjad tersebut. Muncul bagian atau subjenis karena perkembangan dari masyarakat pemakai dan penggunaannya yang menyesuaikan kebatuhan akan kepraktisan.